Berita tentang kepahlawanan pemuda
Inggris 22 tahun ini nampaknya terus berlanjut. Setelah sebelumnya
berhasil menemukan cara untuk menghentikan penyebaran ransomware WannaCRY
dan mendapatkan reward sebesar $10.000 dari HackerOne, dia menggunakan
uang tersebut untuk amal. Yup, dia mengatakan tidak tertarik menggunakan
uang tersebut untuk keperluan pribadi.
![malwaretech](https://i0.wp.com/news.linuxsec.org/wp-content/uploads/2017/05/expert-it.jpeg?resize=640%2C399)
Diberitakan sebelumnya, Marcus Hutchins
a.k.a MalwareTech yang berhasil menghentikan ransomware WannaCry yang
menginfeksi ribuan komputer NHS dan juga PC di seluruh dunia,
mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan “reward” dari HackerOne,
sebuah kelompok yang memberi penghargaan kepada “ethical hackers” karena
menemukan celah perangkat lunak.
Hutchins, melalui akun “MalwareTech” di
twitter mengatakan bahwa dia akan membagi uang itu untuk badan amal dan
sumber daya pendidikan untuk siswa keamanan TI.
![](https://i0.wp.com/news.linuxsec.org/wp-content/uploads/2017/05/hacker2.png?resize=640%2C498)
Dia bilang dia tidak tertarik untuk menerima uang untuk dirinya sendiri, atau ketenaran yang baru menghampirinya.
Dilansir dari The Telegraph, setelah
mendapatkan kabar bahwa dia menerima uang tersebut dia langsung
memutuskan menggunakannya untuk amal. Dia juga menambahkan uang tersebut
akan digunakan untuk membantu siapa saja untuk mendapatkan sumber daya
berupa buku mengenai infosec dasar bagi siapa saja yang tidak mampu
membelinya.
“They got in touch to offer the
bounty, which I decided to claim and donate to multiple charities, as
well as save a bit for helping people looking to get into security have
access to educational resources,”
Dia berencana untuk mengadakan pemungutan suara tentang badan amal mana yang akan menerima uang tersebut.
Pekerja IT dari Devon ini mampu
menetralisir ancaman dari WannaCry pada Jumat malam dengan menemukan
alamat situs web di dalam kode virus yang bertindak sebagai
“killswitch”. Mendaftarkan domain menghentikan penyebaran serangan
tersebut, berpotensi menyelamatkan ribuan komputer. (jack/lsc)